Sinopsis Film “Tampan Tailor” :
Darman pun memberikan tumpangan pada Topan dan memberikannya
pekerjaan yaitu menjadi calo tiket KA. Saat sedang melakukan transaksi
di stasiun, tiba-tiba saja Topan kepergok polisi hingga akhirnya ia
berlari dan meninggalkan Bintang tanpa sadar. Bintang pun dibawa pulang
oleh seorang wanita bernama Prita (Marsha Timoty) ke rumahnya. Prita
sendiri adalah wanita single yang judes dan membuat rumahnya sebagai
tempat penitipan anak. Semenjak kejadian di stasiun, Topan berganti
pekerjaan menjadi kuli bangunan. Sementara Bintang harus keluar dari
sekolah untuk sementara karena Topan tidak dapat membiayai sekolahnya.
Selama Topan bekerja, Topan menitipkan Bintang di tempat Prita karena
Bintang selalu suka melihat ikan di aquarium milik Prita.
Suatu hari Topan ditawari untuk menjadi penjahit di sebuah pabrik
jahit atas bantuan Prita. Topan pun menerima pekerjaan tersebut dan
sangat berterima kasih kepada Prita yang merekomendasikan dirinya kepada
sang paman. Topan mulai menikmati pekerjaannya sebagai penjahit jas.
Jahitannya yang rapi dan bagus membuat bosnya suka. Sebaliknya pujian
yang diberikan bos justru membuat salah satu pegawai lama di sana kesal
pada Topan, karena Topan yang baru bekerja di pabrik tersebut sudah
mendapatkan perhatian dari penjahit lainnya. Karena itu, ia pun
memfitnah Topan hingga Topan diberhentikan sebagai penjahit.
Topan sempat putus asa, namun dirinya sadar bahwa ia masih memiliki
Darman dan Bintang. Topan pun kembali pada Darman dan mencoba bekerja
sebagai pemeran pengganti untuk adegan berbahaya dalam film. Kemudian
Topan diminta untuk melakukan adegan yang sangat beresiko yaitu melompat
dari lantai paling atas sebuah gedung. Hebatnya, Topan bisa melakukan
adegan tersebut dengan baik tanpa cedera sedikit pun. Semenjak bekerja
sebagai pemeran pengganti, kehidupan Topan mulai beranjak naik. Apalagi
setelah paman Prita tahu bahwa Topan difitnah, Topan kembali ke
perusahaan jas tersebut dan memulai kehidupan baru bersama Bintang.
Kutipan Dari Film “Tampan Tailor” :
"Sedih tidak perlu ditangisi, semangat dan keikhlasan yang harus diperjuangkan."