Sinopsis Film “Ketika Cinta Bertasbih 1” :
Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul
Azzam, seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar
University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat
bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang
menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun
kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan
jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.
Azzam
adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo. Azzam dikenal
sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memegang teguh prinsip-prinsip Islam
dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi
panutan dan sosok yang bisa diandalkan.
Setelah
bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya, dialah yang
menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain sebagai
mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk
menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya
sendiri di Cairo. Bahkan Azzam, rela meninggalkankuliahnya untuk sementara dan
lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri melihat
teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang
hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan
teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan
mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar.
Azzam
juga sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal
di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan
para duta besar.
Saat
bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna
secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas
di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh
membuat Azzam mampu menepis perasaannya.
Saat
bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna Althafunnisa.
Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status
sosialnya membuat Azzam ditolak. Yang lebih mencengangkan Azzam adalah Anna
justru menerima lamaran dair Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status
sosial lebih tinggi daripada Azzam.
Pernikahan
Anna dan Furqan berlangsung dan mereka hidup dengan baik. Begitu juga pada
Azzam, setelah Anna menikah, ibunya menyuruh agar Ia segera mencari pasangan
hidup, dan Azzam pun mencari pendampingnya. Banyak wanita yang sudah
dilamarnya, tapi selalu ada saja yang tidak cocok untuk dirinya, hingga suatu
saat lamaran diterima seorang wanita dan hampir terjadi akad, harus terputus
karena suatu kecelakaan yang menyebabkan Ibunya meninggal dan Ia lumpuh untuk
beberpa waktu yang cukup lama.
Selama
6 bulan Anna dan Furqan dalam kehidupannya yang baik saja, dan saat itu juga
hubungan mereka retak, Furqan menceritakan pada Anna bahwasanya dia sudah tidak
perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna dan dipastika terkena HIV dan karena
itu juga Ia tidak pernah menyentuh Anna, sehingga akhirnya Ia terpaksa memberi
kebebasan untuk Anna (cerai).
Kembalilah
Anna pada orang tuanya,. Azzam yang lumpuh setelah kecelakaan itu telah sembuh
seperti semula, Ia mendatangi kiai Lutfi mohon bantuan mencarikan jodoh yang
tepat sesuai permintaan Ibunya dulu. Kiai Lutfi lalu menceritakan seorang
wanita yang dicerai suaminya karena suatu hal dan wanita itu masih perawan,
yang diharapkan kiai Lutfi sendiri agar dapat diterima Azzam. Tanpa disadari
Azzam Ia menerima tawaran Kiai Lutfi, agar menerima wanita itu menjadi
istrinya, Azzam sangat senang begitu tahu kalau wanita yang diceritakan itu
adalah orang yang pernah dicintainya yaitu Anna Althafunnisa, begitu juga
sebaliknya Anna sangat senang karena Ia juga menjadi istri dari orang yang dulu
sangat diharapkannya, atau cinta pertamanya.
Setelah
sebulan pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali menghubungi Anna
dan membawa rujukan, dan Ia menceritakan bahwa Ia tidak terkena HIV. Tapi semua sudah
terjadi Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka mendoakan agar Furqan
menemukan pasangan hidup yang cocok untuk nya.
Sinopsis Film “Ketika Cinta Bertasbih 2”
Lulus
S-1 dari sebuah perguruan tinggi yang memiliki pengaruh wibawa “kealiman”,
tidak menyebabkan Azzam mendapat kemudahan dalam segala urusan. Dia bahkan
gamang untuk mendapatkan pekerjaan yang pas. Belum lagi cibiran tetangga yang
mengira bahwa lulusan Al-Azhar University otomatis menjadi kiyai, atau ulama
besar. Itu kenapa sang ibu menjadi gelisah, bahkan menyuruh adik Azzam, Husna
untuk mencarikan pekerjaan, apa saja yang penting asal kesannya bekerja, keluar
dari rumah.
Dengan
latar belakang pengalaman berwirausaha selama di Mesir, Azzam pun tidak patah
semangat untuk membangun usahanya sendiri. Tetapi bagaimana dengan menikah, hal
yang selalu disinggung oleh ibunya. Wanita yang ia dambakan, Anna Althafunnisa
telah dipinang sahabatnya sendiri. Sedangkan dengan Eliana yang jelas-jelas
menaruh hati padanya belum bisa ia terima, karena ia masih mendambakan wanita
muslimah. Azzam pun berusaha mencari tambatan hatinya, walaupun cukup banyak
hambatan yang ia hadapi, apalagi ditambah ibunya yang meninggal dunia karena
kecelakaan saat dibonceng naik motor yang kemudian membuatnya hampir putus asa.
Namun Allah berkehendak lain pada suatu ketika dimana pernikahan Anna
Althafunnisa akhirnya cerai dan Azzam ditawari ayahnya Anna Althafunnisa untuk
menjadi suaminya.
Sebaik
dan sehebat apapun usaha manusia tentu semua kembali kepada takdir Tuhan kalau
memang Tuhan mengijinkan semua bisa terjadi. Kalau kita selalu berlaku ikhlas
segalanya karena Allah dan mengharap ridha-NYA pasti Allah akan memberikan yang
terbaik untuk kita juga pasangan kita karena Allah maha tahu akan segala
sesuatu diluar batas kemampuan manusia.
Kutipan Dari Film "Ketika Cinta Bertasbih" :
"Cinta adalah sebuah kekuatan yang bisa merubah apapun."
“Setiap orang pasti punya prinsip
dalam hidupnya, biasanya berdasarkan apa yang diyakini kebenarannya. Prinsip
hidup saya berdasarkan Al-Quran dan Hadist.”
“Mungkin orang akan mengatakan saya
kolot, kampungan, gak jamani, bahkan primitif sekalipun, saya tidak peduli,
karena saya bahagia dengan apa yang saya yakini kebenarannya.”
“Memilih pasangan hidup itu
menentukan masa depan kita, bahkan akhirat kita. Jadi harus cermat dan penuh
dengan pertimbangan.”
“Musibah itu datangnya dari Allah,
jadi tidak ada yang menyusahkan siapa pun.”
“Yang namanya rezeki itu sudah
ditulis di Lauh Mahfuzh.”
“Mengutamakan orang lain dalam
mendekatkan diri kepada Allah atau dalam hal ibadah itu hukumnya Makruh. Kalau
mengutamakan orang lain untuk selain ibadah, itu justru sangat dianjurkan.”
“Cinta adalah kekuatan yang mampu
mengubah duri menjadi mawar, mengubah cuka jadi anggur, mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang, mengubah setan jadi nabi, mengubah iblis jadi
malaikat, mengubah sakit jadi sehat, mengubah bakhil jadi dermawan, mengubah
kandang jadi taman, mengubah penjara jadi istana, mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibah. Itulah cinta.”
“Sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan kujelaskan panjang lebar, namun jika cinta kudatangi, aku jadi malu pada
keteranganku sendiri.”
“Meskipun lidahku telah mampu
menguraikan, namun tanpa lidah cinta ternyata lebih tenang, sementara pena begitu
tergesa-gesa menuliskannya.”
“Kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai pada cinta.”
“Dalam menguraikan cinta, akal
terbaring tak berdaya, bagaikan keledai berbaring dan menunggu.”
“Cinta sendirilah yang menerangkan
cinta.”
“Cinta sejati itu menyembuhkan,
bukan menyakitkan.”
“Kamu jangan galau oleh perasaanmu,
sebab iblis selalu menunggangi manusia menuju dosa.”
“Haram hukumnya bagi seorang muslim
melamar diatas lamaran saudaranya sendiri, terlebih sampai menikahinya.”
"Allah akan menyediakan jodoh terbaik."
"Yang namanya rejeki sudah ditulis di
garis tangan-Nya."