Banyu Biru |
Sinopsis Film “Banyu Biru” :
Film Banyu Biru berkisah tentang seorang pemuda yang mencoba mencari jawab atas berbagai persoalan hidup yang ia alami.
Cerita diawali dengan menampilkan keluarga Oskar (ayah Banyu). Pada
awal cerita dikisahkan saat istri Oskar sedang menemani putrinya, Biru,
berenang di kolam renang belakang rumahnya. Tetapi suaminya memanggil
dan menanyakan tentang lembar-lembar kerja yang tak ditemukannya.
Akhirnya Biru ditinggalkan sendirian di kolam renang. Sebuah tragedi
terjadi. Entah berapa ibu Biru meninggalkan Biru di kolam sendirian
hingga kemudian didapati oleh Banyu, kakak Biru, Biru telah terapung
dipermukaan kolam. Ia meninggal karena tenggelam. Banyu menjerit
hsiteris kemudian teringatlah saat-saat indah dan menyenangkan bersama
adiknya, saat-saat mereka bermain bersama.
Ibu Banyu, istri Oskar, tidak tahan dengan itu semua. Dia shok dan
akhirnya ia juga meninggal dunia. Banyu merasakan bahwa tidak ada
siapa-siapa lagi dalam hidupnya. Adiknya meninggal. Ibunya juga
meninggal sedangkan ayahnya terlalu asik dengan pekerjaaannya dan tidak
mau peduli dengan dirinya. Akhirnya ia meninggalkan rumah dan pergi ke
kota.
Di kota ia bekerja di supermarket. Berbagai permasalahan selalu
bermuara pada dirinya. Hidupnya dipenuhi dengan masalah. Ia tidak bisa
menikmati kehidupan. Suatu saat ia diminta menggantikan temannya hadir
dalam seminar tentang pelayanan terhadap konsumen. Padahal saat itu ia
sangat capek, sedang tidak enak badan dan dalam dirinya penuh masalah
maka ia pergi ke psikiater untuk menyelesaikan masalahnya. Psikiater
menyarankan agar ia kembali kepada keluarganya, kepada ayahnya. Karena
menurutnya, saat itu waktu yang tepat. Sudah saatnya ia kembali pada
keluarga dan menyelesaikan masalah keluarga, masalah dengan ayahnya.
Sebelumnya ia telah mendapat telpon dari pamannya agar hadir dalam pesta
perkawinannya yang kelima.
Dengan rasa caapek dan pusing ia paksakan hadir dalam seminar itu,
mewakili temannya. Tetapi ia tidak dapat berkonsentrasi. Pikirannya
penuh masalah dan pusing di kepalanya menyebabkan ia harus minum obat
sampai akhirnya ia tertidur. Dalam tidurnya inilah mengalir cerita dalam
mimpinya.
Dalam mimpinya ia kembali ke rumah. Tetapi ia tidak bertemu dengan
ayahnya bahkan rumahnya telah kosong dan dipenuhi debu. Dari Sulah, ia
memperoleh informasi bahwa ayahnya telah pindah tetapi ke mana
pindahnya, Sulah juga tidak tahu. Di sinilah terjalin cinta pertama
Banyu dengan Sulah. Banyu sangat merasakan cinta itu hingga ketika dalam
perjalanan ia tersenyum sendiri, senyum karena senang.
Karena ayahya telah pindah, akhirnya ia pergi ke rumah pamannya yang
waktu itu sedang mengadakan pesta pernikahannya yang kelima. Dari
pamannya inilah Banyu mengetahui bahwa ayahnya telah pindah ke Pangkal
Pinang. Pamannya mengatakan bahwa ayahnya sebenarnya tidak seperti yang
dibayangkan Banyu. Cintanya pada anak dan istri tak pernah habis.
Karenanya sang paman menyarankan Banyu untuk menemui ayahnyadan
menyelesaikan persoalannya.
Benar, Banyu akhirnya pergi ke pulau Pangkal Pinang. Dalam
perjalanannya mencari rumah ayahnya di Pangkal Pinang, ia bertemu dengan
Arif, teman SD-nya yang dulu sering ia ejek sebagai seorang yang banci.
Pertemuan itu tidak disengaja karena Banyu hanya mau bertanya tentang
mobil yang bisa mengantarkannya ke pelabuhan. Tetapi dari Arif, Banyu
mendapatkan banyak hikmah. Arif yang dulu dikatakan banci ternyata mampu
memberi manfaat pada desanya.
Ketika Banyu sampai di pulau Pangkal Pinang ia langsung menuju ke
sebuah rumah dekat pantai dan di situlah ayahnya tinggal. Banyu tetap
menyalahkan ayahnya, ia katakan bahwa ayahnya egois, tidak mencintai
ibunya dan hanya mementingkan pekerjaanya. Oskar, ayah Banyu marah dan
berusaha memberika pengertian kepada Banyu bahwa apa yang dikatakan
Banyu tentang dirinya semuanya tidak benar. Ia sangat mencintai ibu
Banyu. Ia mencintai Banyu, anaknya. Sebagai buktinya ia berikan cincin
perkawinannya yang ia gantungkan sebagai bandul kalung kepada Banyu. Ia
berharap suatu saat nanti Banyu mengerti akan ayahnya. Akan hatinya.
Akhirnya Banyu ingin kembali lagi dan meninggalkan ayahnya. Di tengah
perjalanan lautnya ia pusing dan terlempar di laut. Ia terbangun dari
mimpi dan bertekad untuk menyelesaikan masalahnya dengan kenyataan,
bukan dalam impian.
Kutipan Dari Film “Banyu Biru” :
"Cinta itu harus dipelihara, jangan ditunda-tunda, keburu layu..lalu mati."