Sinopsis Dari Film “Rasa” :
Film ini menceritakan tentang dua pihak tak
berkaitan. Adalah Professor Anthony (Steve Benitez) seorang bule Inggris
yang datang ke Indonesia untuk menjadi pembicara salah satu kuliah
seminar. Professor tersebut memiliki seorang istri bernama Laras (Wulan
Guritno) dan seorang putri bernama Mariah. Suatu hari, Laras dan Mariah
merayakan ulang tahun Mariah di sebuah café. Anthony yang sedang sibuk
berjanji akan menyusul mereka. Karena Anthony lama menyusul, Laras
berinisiatif untuk kembali ke hotel dengan Mariah. Malangnya, Laras dan
Mariah justru disekap di tengah perjalanan dan dibawa ke suatu tempat.
Merasa panik, Anthony yang tak menemukan istri dan anaknya di café
segera melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian.
Di pihak berikutnya ada seorang curator bernama Wisnu (Christian Sugiono) dan seorang pelukis bernama Rianti (Pevita Pearce). Semua karya Rianti lebih menggambarkan ekspresi wajah manusia dalam situasi tertentu dan kebanyakan berkaitan dengan kematian. Rianti sendiri memiliki kemampuan melihat masa depan. Kemampuan ini akan datang dengan sendirinya jika memang Rianti harus melihat kejadian tersebut. Setiap kali ia harus melihat kejadian itu, maka akan datang angin yang berhembus kencang yang merobohkan tubuh Rianti. Kemudian Rianti akan memasuki dimensi dimana ia bertemu dengan orang yang harus dilihatnya. Setelah menangkap suasana, kejadian itu mulai berjalan. Begitu kejadian tersebut selesai, maka Rianti akan kembali ke dunia nyata dengan mata yang berubah putih. Lalu tangannya akan bergerak melukiskan apa yang baru saja dilihatnya. Begitulah takdir Rianti yang sulit diterimanya. Ia yang merasa dirinya aneh selalu menolak perlakuan baik orang lain, karena ia tak ingin ditinggalkan begitu orang tersebut mengetahui kemampuan anehnya itu. Itulah sebabnya, Rianti selalu menghindari keramaian.
Suatu hari, Rianti melukiskan seorang gadis berusia 10 tahun yang tak pernah dikenalnya, namun ia tetap menyimpan lukisan tersebut. Wisnu yang berhasil menjual lukisan Rianti mengabarkan bahwa seorang wartawan bernama Fauzi (Fauzi Baadillah) hendak mewawancarainya. Meskipun berulang kali menolak, akhirnya Rianti luluh juga. Setelah menghadapi sejumlah pertanyaan yang membuatnya tak nyaman, Rianti meninggalkan wawancara tersebut. Saat ia keluar, tak sengaja ia bertabrakan dengan Anthony yang membuat semua lukisan yang dipegangnya menjadi berserakan. Salah satu lukisan tersebut adalah lukisan gadis kecil menyerupai Mariah. Anthony terkejut melihat wajah anaknya dan meminta penjelasan Rianti. Namun bagaimana mungkin Rianti dapat menjelaskan sesuatu yang tak pernah diketahuinya? Dalam suasana tegang, tiba-tiba saja sekelompok orang menyerang Anthony dan memberitahunya bahwa Mariah ada di tangan mereka.
Di pihak berikutnya ada seorang curator bernama Wisnu (Christian Sugiono) dan seorang pelukis bernama Rianti (Pevita Pearce). Semua karya Rianti lebih menggambarkan ekspresi wajah manusia dalam situasi tertentu dan kebanyakan berkaitan dengan kematian. Rianti sendiri memiliki kemampuan melihat masa depan. Kemampuan ini akan datang dengan sendirinya jika memang Rianti harus melihat kejadian tersebut. Setiap kali ia harus melihat kejadian itu, maka akan datang angin yang berhembus kencang yang merobohkan tubuh Rianti. Kemudian Rianti akan memasuki dimensi dimana ia bertemu dengan orang yang harus dilihatnya. Setelah menangkap suasana, kejadian itu mulai berjalan. Begitu kejadian tersebut selesai, maka Rianti akan kembali ke dunia nyata dengan mata yang berubah putih. Lalu tangannya akan bergerak melukiskan apa yang baru saja dilihatnya. Begitulah takdir Rianti yang sulit diterimanya. Ia yang merasa dirinya aneh selalu menolak perlakuan baik orang lain, karena ia tak ingin ditinggalkan begitu orang tersebut mengetahui kemampuan anehnya itu. Itulah sebabnya, Rianti selalu menghindari keramaian.
Suatu hari, Rianti melukiskan seorang gadis berusia 10 tahun yang tak pernah dikenalnya, namun ia tetap menyimpan lukisan tersebut. Wisnu yang berhasil menjual lukisan Rianti mengabarkan bahwa seorang wartawan bernama Fauzi (Fauzi Baadillah) hendak mewawancarainya. Meskipun berulang kali menolak, akhirnya Rianti luluh juga. Setelah menghadapi sejumlah pertanyaan yang membuatnya tak nyaman, Rianti meninggalkan wawancara tersebut. Saat ia keluar, tak sengaja ia bertabrakan dengan Anthony yang membuat semua lukisan yang dipegangnya menjadi berserakan. Salah satu lukisan tersebut adalah lukisan gadis kecil menyerupai Mariah. Anthony terkejut melihat wajah anaknya dan meminta penjelasan Rianti. Namun bagaimana mungkin Rianti dapat menjelaskan sesuatu yang tak pernah diketahuinya? Dalam suasana tegang, tiba-tiba saja sekelompok orang menyerang Anthony dan memberitahunya bahwa Mariah ada di tangan mereka.
Kutipan Dari Film “Rasa” :
"Bahagia adalah saat kita bisa nyaman dengan apa yang kita miliki."