Sinopsis dan Kutipan Film "Surat Dari Praha"

Sinopsis Film "Surat Dari Praha" :

Kemala Dahayu Larasati atau biasa disebut Laras (Julie Estelle) adalah anak tunggal dari Sulastri (Widyawati). Sebelum meninggal, Sulastri menitipkan sebuah kotak dan sepucuk surat untuk diantarkan ke Praha. Di sana, Laras harus bertemu dengan sosok yang belum pernah dikenalnya, Jaya (Tio Pakusadewo). 

Sesampainya di kota Republik Ceko itu, Laras langsung menandangi apartemen Jaya yang sederhana. Di sana, ia memaksa Jaya untuk menerima kotak yang diwasiatkan ibunya dan menandatangani surat bukti notaris. Namun, Jaya justru menolak mentah-mentah dan mengusir Laras.
 
Malang, di tengah perjalanannya menuju hotel, Laras dirampok oleh sopir taksi. Karena tak memiliki kolega di Praha, ia pun kembali ke apartemen Jaya dan menginap untuk sementara waktu hingga Kedutaan Besar RI memberikannya jalan keluar. Mau tak mau, Jaya pun menerima keberadaan Laras untuk tinggal sementara satu atap dengannya.

Selama itu pula, Laras berusaha keras untuk meluluhkan hati Jaya agar mau menerima wasiat dari ibunya. Karena penasaran dengan sikap dingin Jaya, Laras pun membuka kotak dan membaca sepucuk surat yang masih tersegel tersebut. Kotak tersebut ternyata berisi ratusan surat yang dikirimkan Jaya untuk sang ibunda dari Laras.

Satu per satu surat coba dipahami Laras. Hingga ia mengerti, mengapa Jaya begitu mantap tak mau menerima kotak itu. Sulastri memang resmi menikah dengan ayah Laras, namun rumah tangga mereka tak berjalan harmonis. Akhirnya, Laras pun tumbuh menjadi pribadi yang keras. Penyebabnya tidak lain adalah orang dari masa lalu Sulastri yang masih memberikan 'janji' akan cinta sejati, Jaya.

Situasi ini tentu membuat Jaya tersudut. Apa lagi, Laras juga menuduhnya sebagai Komunis.


 Kutipan Dari Film "Surat Dari Praha" :

"Waktu merubah banyak hal. politik, kekuasaan, ilmu pengetahuan, tapi hanya cinta & musik yg ga pernah berubah."

"Lebih baik sakit sekarang dan sebentar daripada harus tersiksa seumur hidup."

"Memang harus mahal harga sebuah keyakinan itu, tak boleh murah. Semakin mahal semakin berharga."