Sinopsis Film “The Sisterhood of the Traveling Pants” :
Film ini bercerita tentang
persahabatan empat orang cewek yang akan menjalani liburan musim panas di tempat yang berbeda yang ditemani oleh sebuah celana jeans yang akan dipakai secara bergiliran dari satu tempat ke tempat yang lain.
persahabatan empat orang cewek yang akan menjalani liburan musim panas di tempat yang berbeda yang ditemani oleh sebuah celana jeans yang akan dipakai secara bergiliran dari satu tempat ke tempat yang lain.
Mereka percaya bahwa jeans itu ajaib, dan akan mempererat
persahabatan mereka. Tidak disangka dengan kepercayaan kecil ini kita
akan dibawa pada perjalanan panjang dan kompleks remaja yang familiar
dijumpai, namun berhasil digali dengan baik oleh sutradara (Ken Kwapis)
sehingga kita bisa merasakan betapa beratnya konflik yang dialami
keempat cewek itu.
Memang butuh perjuangan bagi keempat cewek itu untuk melalui musim
panas mereka yang sangat sangat tidak terduga. Namun inilah pesan yang
ingin disampaikan oleh “Sisterhood of the Traveling Pants” bahwa kita
harus berani berubah untuk menjadi lebih baik meskipun kadang berubah
itu nggak gampang dan menyakitkan. Misalnya dari keempat cewek tadi, Tibby (Amber Tamblyn) dikenal
mempunyai jiwa pemberontak dan seolah hanya peduli pada dirinya sendiri.
Dia sering mengkritik hal-hal yang tidak sesuai dengan pandangannya,
dan kurang bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain.
Pada liburan musim panasnya ia harus bekerja di supermarket untuk bisa
membeli peralatan videonya, yang akan ia gunakan untuk mendokumentasikan
bagaimana bosan dan tidak menariknya kehidupan ini. Namun pertemuannya
dengan seorang anak kecil menyebalkan, Bailey (Jenna Boyd), merubah
sudut pandangnya secara total.
Bailey bukannya suka menasehati atau gimana, pada awalnya ia bahkan
terkesan sebagai anak pengganggu. Tapi di setiap Bailey melakukan
sesuatu pada orang lain, ia melakukannya dengan tulus. Lalu sebuah
kenyataan bahwa Bailey ternyata memiliki masalah yang jauh lebih berat
dari apapun, bahkan lebih berat dari masalah Tibby sendiri, membuat
Tibby sadar betapa selama ini ia kurang menghargai hidupnya.
Ketiga kisah lainnya juga menggetarkan sih, misalnya Bridget (Blake
Lively) yang selalu dibayang-bayangi dengan kematian ibunya (yang
depresi dan bunuh diri) sehingga membuatnya selalu merasa harus
melakukan sesuatu untuk melupakan masa lalu itu. Namun yang ia lalukan
di musim panas itu malah membuatnya semakin terjerat dengan sesuatu yang
ingin ia hindari.
Lalu ada Lena (Alexis Bledel) adalah seorang pemalu yang suka menutup
diri. Masalah yang dimilikinya adalah ia terlalu paranoid untuk dekat
dengan orang lain yang ingin memasuki kehidupannya, misalnya saja cowok.
Lena kurang memiliki keberanian untuk memperjuangkan hubungan dengan
orang lain, sampai ia bertemu dengan Kostos (Michael Rady) yang bisa
memahami Lena dan membantunya mengatasi masalah-masalah tersebut.
Yang terakhir sang narator, Carmen (America Ferrera), yang punya
krisis rasa kasih sayang dari ayahnya. Setelah bercerai saat Carmen
masih kecil, ia hanya bertemu ayahnya dua kali setahun dan pada liburan
ini ia sangat sulit menerima saat ayahnya menikah lagi. Carmen merasa
cemburu dan merasa dibuang.
Tapi dengan dukungan dari ketiga sahabatnya Carmen bisa menyikapi
keputusan ayahnya dan masalah di antara mereka selesai. Kisah Carmen ini
menjadi penutup film ini sekaligus menjadi momen kemenangan keempat
remaja itu dalam mengalahkan masalah mereka dan mempererat rasa
persaudaraan mereka.
Well, kisah-kisah perubahan di atas memang tidak ada sangkut pautnya
sama celana jeans, tapi itulah uniknya film ini. Memang perbaikan dalam
hidup hanya tergantung dari usaha kita sendiri. Tapi celana jeans itu
tetap mendapat hati dari mereka, karena celana itu mengabadikan kenangan
tentang apa saja yang mereka alami selama musim panas yang merubah
hidup mereka selamanya…
Kutipan Dari Film “The Sisterhood of the Traveling Pants” :